Follow Me

Monday, October 31, 2016

Surat Terbuka Seorang Aktivis untuk Rizieq Shihab FPI Tolak Mentah-mentah Demo 4 November

Rizieq Shihab FPI. Image: Tribun
ENEWS.ID - Rencana aksi demo besar-besaran sebagian umat Islam pada 4 November menuai pro dan kontra. Banyak umat Islam yang terprovokasi dengan 'seruan jihad' apa yang diklaim sebagai langkah membela Islam, berbondong-bondong mendukung rencana aksi tersebut, terkait al-Maidah 51. Namun tak sedikit yang mentah-mentah menolak rencana demo 'menuntut' Basuki Tjahaja Purnama itu. Diantaranya Muhammad Dliyauddin,
aktivis Keluarga Besar Mahasiswa NU (KMNU) Universitas Gadjah Mada Yogyakarta.

Muhammad Dliyauddin dalam akun facebooknya menulis penolakannya atas rencana aksi yang diserukan FPI, HTI, FUI, dan ormas-ormas Islam yang baru bermunculan, Senin, (31/10/2016).

Berikut surat terbuka penolakan ikut aksi demo 4 November:
Maafkan kami yang mulia Habib Rizieq Shihab karena menolak mengikuti demo pada tanggal 4 November 2016. Ulama kami dari NU dan Muhammadiyah sudah bersepakat tidak akan turut andil dalam demo tersebut. Karena kami yakin semua masalah bisa diselesaikan dengan cara yang lebih baik, santun dan elegan.
Maafkan kami yang mulia, karena demo ini bisa memecah persatuan anak bangsa, sarat kepentingan politis, bisa memicu konflik SARA di berbagai daerah di luar DKI Jakarta dan bisa menjadi cikal bakal intervensi kelompok-kelompok radikal. 
Maafkan kami yang mulia, sebaiknya yang mulia tidak lagi mencomot logo NU dan Muhammadiyah dalam acara tersebut. Karena keduanya sudah terkenal sebagai ormas moderat, ramah dan toleran. Jangan sampai citranya jadi buruk atas hal yang sama sekali tidak mereka lakukan.  
Maafkan kami yang mulia, tapi inilah cara kami memuliakan ajaran Islam. Yaitu dengan Amar ma'ruf bil ma'ruf, nahi munkar bil ma'ruf. Maafkan kami yang mulia, biarkan Indonesia damai seperti sedia kala. 
Mari kita maafkan kesalahan-kesalahan yang dibuat saudara kita. Tidakkah yang mulia lihat di Timur Tengah sana, banyak negara yang porak poranda karena perang berkepanjangan? Termasuk Yaman, negara asal leluhur yang mulia.

Sumber: FP Muhammad Dliyauddin
Editor: Kay

previous article
Newer Post
next article
Older Post



Post a Comment