ENTERTAINMENT, KOMPASMETRO. COM ‐‐ Gelombang protes atas kemenangan Donald Trump dalam pemilu Presiden Amerika Serikat (AS) pada Selasa (8/11) masih terus bergulir. Kini pentolan Green Day, Billie Joe Amstrong mengaku mendukung aksi protes terkait kemenangan Trump.
Melansir NME pada Sabtu (11/11), dalam wawancara dengan BBC, Amstrong mengatakan bahwa ia dan banyak orang yang anti-Trump belum rela menerima taipan real estate tersebut menjadi Presiden ke-45 AS.
"Saya pikir nanti ada waktunya protes akan semakin membesar dan saya sepenuhnya mendukung hal tersebut," kata Amstrong.
Sebelumnya, melalui wawancara dengan NME, Amstrong membandingkan kepribadian Trump dengan pemimpin Nazi, Hitler.
Dan Amstrong juga menyalahkan Trump atas bertambahnya jumlah 'golongan pekerja kulit putih yang tidak terdidik'.
Penyanyi grup punk rock peraih lima Grammy Awards tersebut secara terbuka melontarkan ketidaksukaan dan kritik terhadap Trump. Menurut Amstrong, Trump telah membuat situasi politik Amerika Serikat bagai di dalam neraka.
"Bila ada siapa pun, akibat pemilihan ini, merasa termarginalkan, saya bersimpati atas mereka. Jadi, entah Anda hitam, cokelat, putih, gay, heteroseks, transgender, muslim, saya bersama mereka," katanya.
Green Day merilis album musik studio, Revolution Radio, pada Oktober lalu. Album ke-12 tersebut adalah debut kembali setelah terakhir kali mengeluarkan album pada 2012.
Green Day juga mengonfirmasi bahwa produksi film yang diadaptasi dari album American Idiot juga berlangsung dengan baik, setelah rumah produksi HBO memberikan lampu hijau.
Aksi demo anti-Trump pun terus bergulir di Amerika Serikat, termasuk New York. Sekitar 1.200 orang berkumpul di kawasan Washington Square, New York, yang berdekatan dengan pusat bisnis Manhattan.
Beberapa di antaranya terlihat membawa balon berwarna merah dan poster bertuliskan kalimat “damai dan cinta,” sebagaimana dilansir dari AFP pada Jumat (11/11).
Demonstran lainnya terlihat membawa poster bertuliskan kalimat “Tembokmu Tidak Akan Menghalangi Langkah Kami”—sebuah kalimat yang bernada penolakan terhadap aturan pembangunan tembok pemisah antara AS dan Meksiko, yang sempat dinyatakan dalam kampanye pengusaha properti itu. (cnn/surya)
No comments
Post a Comment