Follow Me

Wednesday, August 12, 2015

Sniper Special Air Service Inggris Robohkan Algojo ISIS dari Jarak 1 KM

ilustrasi - A sniper fires at a target in the distance  - photo - army.mod.uk -
DAMASKUS, ENEWS.ID - Seorang pria dan puteranya yang akan dipenggal algojo ISIS (Islamic State of Iraq and Syria), akhirnya terselamatkan berkat aksi sniper pasukan khusus (Special Air Service, SAS). 

Penembak jitu SAS menembak algojo ISIS dari jarak 1000 meter, sebelum mengakhiri nyawa dua orang ISIS lainnya. Ayah dan anak itu merupakan pemeluk syiah yang menurut ISIS sebagai orang kafir.

Pasukan SAS sebelumnya mendapatkan informasi dari seorang mata-mata Irak. Mendapatkan informasi itu, pasukan SAS bergerak ke wilayah utara Suriah, tak jauh dari perbatasan Turki untuk mencegah eksekusi.

Saat tiba di sekitar lokasi, ISIS sudah melakukan eksekusi beberapa penduduk lokal. Sementara keluarga dan kerabat korban dipaksa menyaksikan pemenggalan itu.

Saat itu, seorang pengintai melihat seorang pria dan seorang anak laki-laki diseret dalam keadaan mata tertutup. Pada saat yang sama, seorang pria berjanggut lebat yang memegang sebuah pisau besar berbicara kepada warga yang ketakutan.

Tak lama kemudian, sang penembak jitu dengan menggunakan senapan khusus sniper berkaliber 50 milimeter yang dilengkapi peredam suara menembak si algojo.

"Algojo ISIS itu ditembak tepat di kepalanya dan langsung jatuh. Semua orang di sekitarnya hanya berdiri kebingungan. Si sniper lalu menewaskan dua anggota ISIS lainnya. Tiga pembunuhan dengan tiga peluru," ujar seorang sumber kepada harian The Daily Star Sunday.

"Satu orang dari kerumunan warga kemudian berlari dan membebaskan pria beserta anaknya itu dan melepas penutup mata mereka," tambah sumber itu.

Sumber itu melanjutkan, sisa anggota ISIS yang masih hidup hanya bisa melihat tiga kawannya yang sudah tak bernyawa itu dan kemudian melarikan diri. 

Pasukan SAS itu kemudian mendapat kabar bahwa warga desa menggelar pesta untuk merayakan kejadian ajaib yang menyelamatkan beberapa orang yang nyaris dieksekusi itu.

Pasukan SAS sudah berada di wilayah Irak dan Suriah selama hampir satu tahun untuk memerangi ISIS bersama para milisi dan pasukan pemerintah setempat. (Kompas)
previous article
Newer Post
next article
Older Post



Post a Comment