NEWS, KOMPASMETRO - Sejumlah pihak menyebar tuduhan bahwa berita detikcom tentang pernyataan Ketua RW 009, Kelurahan Klender, Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur, soal Nurul Fahmi (26) si pembawa bendera Merah-Putih bertuliskan huruf Arab adalah berita bohong. detikcom menegaskan berita itu bukan merupakan berita hoax.
Kronologi peliputan.
Pada Minggu (22/1/2017), wartawan detikcom bertandang ke kediaman Jumari, yang merupakan Ketua RW 009, Kelurahan Klender, Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur, untuk wawancara tentang sosok Nurul Fahmi. Sebelum mengunjungi rumah Ketua RW, detikcom sudah mengunjungi rumah Nurul Fahmi dan kediaman ketua RT.
detikcom sempat bertanya kepada sejumlah warga dan kemudian diantar ke rumah bertulisan 'Ketua RW'. Saat ditemui detikcom, Ketua RW Jumari sedang duduk sendirian. Setelah memperkenalkan diri sebagai wartawan, dipersilakan masuk ke ruang tamu Jumari. Wawancara dengan Jumari kemudian berlangsung lebih dari lima menit. Berikut kutipan wawancaranya:
Wawancara dengan Ketua RW di lingkungan Nurul Fahmi itu kemudian ditulis dalam sebuah berita berjudul: Ketua RW Soal Pembawa Bendera RI Bertuliskan Arab
Tak lama kemudian, seorang tetangga bernama Ahmad Rifai lewat. Jumari pun mengajak Rifai berbincang bersama detikcom. Namun Rifai, yang belum lama punya persoalan dengan Nurul Fahmi, menolak diwawancarai. detikcompun tidak menulis berita mengenai pernyataan Ahmad Rifai, yang akrab dipanggil Paih di kampungnya.
detikcom dituding menebar berita hoax.
Pada Senin (23/1) pagi, mulai ramai posting-an Suryani, yang memiliki akun Facebook Suryani Changai, yang menyebut detikcom menebarkan kebohongan. Dasar yang dipakai adalah pengakuan Pak RW kepada pihak keluarga Nurul Fahmi yang berbeda dengan pernyataan hasil wawancara wartawan detikcom. Posting-an Suryani kemudian diikuti dengan posting-an dari akun Facebook Herra Siti Zuhaerryah, yang menyebut detikcomtidak mewawancarai Ketua RW, namun mewawancarai Paih. Belakangan, situasi semakin liar dengan adanya surat pernyataan Paih yang mengaku diwawancarai wartawan detikcom.
Namun, sekali lagi, rekaman wawancara dengan Jumari sangat jelas dan diakui oleh semua pihak itu merupakan suara Ketua RW. Adapun rekaman wawancara dengan Paih, karena tidak diberitakan, tidak dipublikasikan.
Proses tabayun.
Bahwa detikcomtelah melakukan tabayun (mencari kejelasan) dengan dua orang yang menyebut detikcommenebar berita bohong. Setelah tabayunmelalui pertemuan sampai Rabu (25/1/2017), mereka sepakat meminta maaf dan menegaskan bahwa detikcom tidak pernah menebar berita hoax atas sosok Nurul Fahmi.
Berikut pernyataan Suryani dan Herra Siti Zuhaerryah:
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh…
Sebelumnya perkenalkan saya Suryani pemilik akun dari Suryani Cangai yang telah menyebarkan berita bahwasanya detik telah melakukan berita hoax terhadap sosok NF atau Nurul Fahmi.
Sebelumnya saya ingin memohon maaf kepada keluarga besar detik maupun kepada pembaca detik karena ternyata setelah kami melakukan duduk bersama dengan pihak detik maupun keluarga besar NF kami telah menemukan bahwasanya detik sama sekali tidak membuat berita hoax karena detik melakukan berita tersebut berdasarkan fakta di lapangan. Hanya saja kesalahpahaman ini terjadi akibat dari inkonsistensi dari narasumber itu sendiri yang memberikan pernyataan yang berbeda dengan detik dan berbeda juga dengan keluarga besar.
Demikian, sekali lagi kami berdua mohon maaf atas berita yang telah kami luncurkan terhadap detik.
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh…
(detik/surya)
previous article
Newer Post
No comments
Post a Comment