Follow Me

Wednesday, November 2, 2016

Terkuak! Rahasia di Balik Pertemuan Jokowi-Prabowo Ungkap Skenario Demo 4 November, Mengejutkan.....

Demo Anti Ahok di Jakarta. Image: Opa Google
ENEWS.ID - Seorang Netizen membongkar skenario jahat menggulingkan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sebelum pentas Pilkada Februari 2017. Berry Tobing dalam postingannya yang di kirim ke Denny Siregang mengungkap panjang lebar skenario panjang itu paska Presiden Joko Widodo bertemu Politisi Gerindra, Prabowo, Rabu (02/11/2016).

Begini penuturan Berry Tobing terkait skenario jahat agar Ahok gugur dalam Pilkada DKI Jakarta Februari 2017:

Demo di negara tercinta ini sebenarnya kan biasa saja ya. Pilkada juga sudah ribuan kali dilakukan. Yang konflik dan ramai hanya di beberapa titik dan itu pun di masa awal reformasi.

Dan konflik serta beda pendapat itu biasa juga. Bahkan bila konflik tidak disepakati, negara hukum punya solusinya, diselesaikan melalui hukum.

Tetapi kenapa demo 4 November jadi ramai ya? Bahkan Jokowi sampai harus berkunjung ke rumah Prabowo. Sementara Prabowo ketemu Jokowi kan juga biasa. Prabowo sudah mengucapkan selamat terpilihnya Jokowi. Mereka juga pernah bertemu dan Prabowo mengangkat tangan memberi hormat juga kala itu.

Yang membuat demo 4 November dan pentingnya kunjungan Jokowi ke Prabowo tak lain adalah pilkada DKI 2017. Dan rahasia di balik ini yang menjelaskan kaitan semua ini. Mari kita rangkai.

1. Bukan rahasia kalau Prabowo memang sikap dasarnya patriot. Karena itu ia selalu menjunjung tinggi kehormatan dan kepentingan negara. Beberapa bulan lalu SBY mengumpulkan para pimpinan parpol untuk menolak rencana tax amnesty di Cikeas. Dan Prabowo menolaknya di forum dengan alasan tax amnesty kepentingan negara, jadi jangan ditimpa dengan kepentingan politik macam-macam. SBY kabarnya marah.

2. Bukan rahasia juga kalau poros Kertanegara (rumah Prabowo di Kebayoran) dan poros Cikeas direncanakan bergabung dengan duet Anies-Sandi. Anies dibawa PPP/PAN ke Cikeas (silakan baca laporan TEMPO soal pertemuan Romy di kamar rawatnya Anies), Sandi dibawa Gerindra/PKS ke Kertanegara. SBY berkelit dan menikam dengan mengajukan Agus di saat akhir.

3. Belakangan terungkap bila ternyata bukan Anies-Sandi di belakang demo-demo anti Ahok tetapi justru tim AHY dan SBY. SBY masuk lewat Hizbut Tahrir dan menyediakan dana untuk demo di beberapa kota sekaligus melalui dua pengusaha yaitu WW dan CT.

4. Terungkap pula SMRC (semua tahu hubungan baik Saiful Mujani dan SBY) memainkan agen ganda dengan membenturkan Ahok dan Anies. SMRC sebenarnya dibayar Ahok untuk survei namun ia sengaja membenturkan Anies-Ahok dengan menyebarkan berita bahwa Anies di belakang demo anti-Ahok. Secara gamblang itu dilakukan oleh Ade Armando yang merupakan Direktur Komunikasi SMRC dengan memfitnah Anies soal Buni Yani dll bahkan ketika Anies sudah menelpon dan mengklarifikasi langsung ke Ade.

5. Bukan rahasia juga kalau Anies Baswedan dan Ahok berusaha membangun citra yang rileks dan hangat di beberapa kali acara, termasuk saat bertemu di penetapan nomer undian. Anies terlihat berbincang hangat dengan Ahok dan tampak pula mengenalkan anaknya pada Ahok. Demikian pula Ahok juga membangun relasi yang hangat dengan Anies. Termasuk juga Djarot yang berkomentar hangat dengan cerita bahwa Anies dulu pernah riset di Blitar kala dia jadi walikota. Berbeda dengan AHY yang (coba perhatikan di youtube) selalu canggung dan kikuk justru ketika bertemu Ahok.

Namun dengan tetap memanasnya pilkada, Jokowi tampaknya harus turun gelanggang pula dengan santun. Ia membuat hambar upaya membenturkan Anies-Ahok dengan bertemu Prabowo. Sekaligus memberi pesan bahwa yang buat demo itu di luar sana, bukan mereka berdua. Dan sekaligus memberi pesan bahwa Jokowi sebenarnya bisa mampir kapan saja ke proyek Hambalang-nya SBY yang terletak tak jauh dari rumah Prabowo.

Jokowi sedang memberi #kodekeras ke SBY kalau dia dan Prabowo tidak terpancing. Dan bahwa Jokowi bisa mampir lagi ke Hambalangnya SBY kapanpun.

Tunggu saja, Bro. Begitu kira-kira pesan Jokowi.

Sumber: FP Denny Siregar Kiriman Berry Tobing 
Editor: Kay
previous article
Newer Post
next article
Older Post



Post a Comment