Donald Trump Ilustration - Photo Pixabay |
Dalam pemilihan yang berlangsung Selasa (8/11) kemarin, Trump mendapatkan 276 suara pemilu (electoral votes). Hasil itu membawanya ke Gedung Putih, yang akan ditempatinya pada 20 Januari 2017 mendatang.
Mengapa Trump bisa menang?
Dari penelusuran New York Times, pemilih terbesar Trump berasal dari wilayah pedesaan. Angka itu ternyata jauh lebih besar dibandingkan dengan para pendukung Hillary yang sebagian besar merupakan penduduk perkotaan. Hillary juga kalah telak di wilayah pedalaman.
Dukungan terbesar justru didapatkan Trump dari wilayah dengan kawasan industri, seperti Minneapolis, Iowa, Michigan, Tennesse, Ohio, Pennsylvania dan Wisconsin. Di mana, lokasi-lokasi itu 75 persen penduduknya berkulit putih dan berpendidikan rendah.
Ekonom AS Jared Bernstein menyebutkan para pekerja tersebut merasa frustasi. Sejak resesi melanda AS, pendapatan mereka turun drastis. Antara tahun 2007-2014, penurunan pendapatan mencapai 14 persen.
Tahun lalu, meski ekonomi AS mengalami perbaikan dan terjadi pengetatan bursa tenaga kerja, pendapatan mereka kembali terjun bebas ke angka 6 persen.
"Itu sangat meyakinkan bagaimana rasanya para pekerja itu merasa ditinggalkan," ujar Jared, yang pernah membantu Wakil Presiden Joe Biden, seperti dilansir The Washington Post.
Janji-janji Trump kepada golongan pekerja kulit putih itu ternyata sangat disukai, di mana Trump menjanjikan pemulihan ekonomi industri lama dengan cara transaksi perdagangan dinegosiasi ulang dan menerapkan tarif atas impor.
Pernyataan Trump untuk mendeportasi imigran untuk mengurangi kompetisi dengan pekerja lokal, menjanjikan pertumbuhan ekonomi cepat dari dari pemotongan pajak, serta deregulasi ternyata berhasil meyakinkan mereka untuk memilihnya.
Karena janji itulah, para pekerja kelas bawah ini disebut sebagai pemenang sebenarnya. Apalagi, Trump juga berhasil merebut simpati dari sebagian kecil pekerja kantoran, hingga mengantarkannya ke Gedung Putih.
Kita tunggu saja apakah Trump benar-benar bisa memenuhi janjinya.
Sumber: Merdeka.com
Editor: Kay
previous article
Newer Post
No comments
Post a Comment