Ruhut Sitompul. Photo: Merdekacom |
Juru Bicara Tim Pemenangan Ahok-Djarot Ruhut Sitompul mengatakan, tak terlalu khawatir soal penolakan di lapangan saat blusukan. Sebab, dia menilai kasus dugaan penistaan agama sudah diproses oleh hukum.
Politisi Demokrat tersebut menganggap Ahok-Djarot seperti kaum yang terzalimi karena penolakan di lapangan bukan dilakukan oleh warga asli daerah setempat. Karenanya, dia mengaku hanya tertawa jika mendengar ada orang yang masih melakukan penolakan.
"Di mana-mana orang yang dizalimi yang biasanya benar. Aku cuma bisa ketawa termehek-mehek seperti kodoknya Pak Jokowi di Istana Bogor saja," katanya di Rumah Lembang, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (15/11).
Ruhut mencontohkan penolakan yang dilakukan oleh sejumlah pihak saat Djarot mengunjungi Karang Anyer, Jakarta Utara. Djarot pun mendatangi salah satu warga yang menolak. Namun warga tersebut malah kabur saat ditanyakan soal alamat rumah yang lengkap.
"Kita kan tahu sendiri kemarin juga yang datang menolak bukan warga sekitar. Sudahlah, kami enggak takut sama yang 'ramai-ramai' itu," terangnya.
Sampai hari ini, Ahok-Djarot masih kerap mengalami penolakan. Beberapa daerah yang sempat menolak keduanya adalah Rawa Belong, Kedoya Utara, Karang Anyer dan Pasar Ikan.
"Tapi kami akan tetap ikut blusukan," tutup Ruhut.
Sumber: Merdeka.com
Editor: Kay
previous article
Newer Post
No comments
Post a Comment