Follow Me

Thursday, November 17, 2016

Ahok Dipolisikan Lagi, Publik Makin Simpati Karena Ahok 'Didzalimi'

Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)
ENEWS.ID - Gubernur DKI nonaktif Basuki T Purnama (Ahok) kembali dipolisikan setelah ditetapkan sebagai tesangka kasus dugaan penistaan agama. Tim sukses pun yakin calon gubernur DKI itu justru akan mendapat banyak simpati warga.

"Ini justru semakin membuat masyarakat berpikir ini (Ahok) orang teraniaya. Sehingga mendapat simpati dari masyarakat," ungkap Jubir Timses Ahok, Sarifudin Sudding saat berbincang dengan detikcom, Kamis (17/11/2016) malam.

Ahok dilaporkan oleh peserta Aksi Bela Islam 411, Herdiansyah ke Bareskrim Polri sore kemarin. Herdiansyah melaporkan Ahok atas keterangannya di laman berita online Internasional terkait aksi 4 November.

"Kami serahkan ke penegak hukum dalam kalau konteks proses hukumnya. Kami hormati dan apresiasi, dan berharap penegak hukum profesional. Tanpa ada tekanan publik atau intervensi dari pihak manapun," ucapnya.

Meski Ahok dilanda sejumlah pelaporan ke polisi, Suding mengatakan cagub DKI nomor urut dua itu bersama pasangannya, Djarot Saiful Hidayat akan tetap turun berkampanye. Timses yakin bahwa pelaporan terhadap Ahok tak akan mengurangi dukungan warga.

"Kami akan terus turun sosialisasi program yang sudah dan akan dilakukan. Selama Pak Ahok dan Pak Djarot turun, sangat direspon dengan baik dan ditunggu masyarakat. Dengan melihat gejala itu," terang Suding.

"Saya kira pendukung masyarakat di bawah masih sangat real karena masyarakat cerdas, mana yang sudah terbukti, mana yang masih cuma menjanjikan? Masyarakat sudah terididik," imbuh politisi Hanura ini.

Suding pun mengaku heran dengan adanya penolakan-penolakan yang beberapa kali terjadi saat Ahok dan Djarot berkampanye. Padahal selama ini penerimaan warga kepada pasangan yang diusung empat partai itu sangat baik.

"Bagaimana asal muasalnya kok tiba-tiba ada warga menolak muncul? Kalau menurut pak Djarot, setiap penolak yang datang muka orangnya itu yang satu atau dua orang itu sama, apa sebagai koordinator atau apa?" tutur Suding.

Timses pun menduga ada mobilisasi pihak tertentu terhadap para penolak Ahok dan Djarot ini. Sebab warga setempat mengaku tidak mengenal para kelompok massa yang mengadang tersebut.

"Karena yang setiap kali turun (menolak), orang-orang itu juga. Kata Pak Djarot, 'saya perhatikan yang nolak-nolak itu-itu juga saya lihat orangnya'. Mereka bukan warga setempat, bahkan warga setempat melakukan perlawanan. Indikasinya ini untuk bersaing," ujar anggota Komisi III DPR itu.

"Ini Pilkada DKI jadi preseden kurang baik dalam pendidikan demokrasi. Seharusnya masing-masih calon perang program dan gagasan. Tidak lalu kemudian saling menjatuhkan dengan lapor melapor," sambung Suding.

Seperti diketahui, Herdiansyah melaporkan Ahok ke Bareskrim dengan didampingi oleh politisi Gerindra Habiburokhman. Habiburokhman mendampingi sebagai pembina Advokat Cinta Tanah Air (ACTA). Ia juga menjadi pendamping pelapor Ahok dalam kasus dugaan penistaan agama.

"Hari ini Kamis 17 November 2016 jam kami melaporkan Ahok ke Bareskrim Mabes Polri terkait dugaan tindak pidana fitnah dan penghinaan bahwa sebagian besar Demonstran 411 dibayar Rp 500.000," terang Habiburokhman saat mendampingi Herdiansyah di Bareskrim Polri, Kamis (17/11).


Sumber: Detik.com
Editor: Kay
previous article
Newer Post
next article
Older Post



Post a Comment