Follow Me

Sunday, October 9, 2016

Skakmate Tokoh NU: Stop Politisasi Agama, Stop Politik Kotor untuk Jakarta Lebih Baik!

FPI
FPI
ENEWS.ID - Tak henti-hentinya kami mengingatkan agar kita semua berhati-hati menggunakan isu yang terkait dengan agama dalam politik perebutan kekuasaan. Apa yang terjadi belakangan ini terkait Pilkada DKI adalah bagian dari fenomena politisasi agama, baik yang dilakukan oleh Basuki Tjahaya Purnama (Ahok) maupun pihak-pihak yang menentang Ahok. Kalau hal ini tidak terkendali, akan merusak sendi-sendi keberagaman bangsa kita. Jangan main-main dengan persoalan agama dalam politik perebutan kekuasaan.

Baca: Ingin Ndompleng MUI Untuk Serang Ahok, Eh Haters Malah Kena Pukulan Telak Ini

Bisa saja Ahok tidak bermaksud menistakan Islam dalam pidato lepasnya di Kepulauan Seribu beberapa waktu lalu. Ahok memang sedang mengkritik sejumlah kalangan yang menggunakan agama (Islam) sebagai alat kampanye agar tidak memilih dirinya –dalam hal ini larangan bagi muslim untuk memilih pemimpin non-muslim. Namun, ungkapan Ahok itu bagi sebagian kalangan yang memang sejak awal tidak suka dengannya, bisa dianggap sebagai bentuk penghinaan terhadap ajaran Islam. Ahok dan para pendukungnya juga harus menyadari persoalan seperti ini akan mudah dipolitisasi dan potensial dijadikan sebagai alat untuk memojokkan dirinya.

Baca: Simak Penjelasan Pakar Tafsir Qur'an Ini, Sebelum Hujat Ahok Karena Al-Maidah 51

Saya tidak bisa melarang jika ada orang yang tidak mau memilih Ahok karena keyakinan agamanya. Itu sepenuhnya hak Anda! Tapi jangan jadikan hal tersebut sebagai bahan kampanye negatif. Mengajak untuk memilih calon Gubernur DKI yang seagama harus diungkapkan secara positif. Jangan diungkapkan secara negatif untuk menjatuhkan seseorang. Meski saya memaklumi untuk mengajak memilih calon pemimpin seagama secara positif, tapi saya merasa perlu mengingatkan agar hal tersebut tidak menggunakan tempat-tempat ibadah sebagai mediumnya. Politik tetap saja politik, arena perebutan kekuasaan. Melibatkan agama dalam urusan politik yang penuh intrik dan kerakusan, hanya akan mengotori agama yang kita sucikan.

Baca: Tokoh Muda Islam: Sebut Al-Maidah 51, Gubernur Ahok Meletakkan Al-Qur'an Secara Sakral, Bukan Alat Agitasi Murahan

Atas dasar itu, saya mengingatkan: STOP politisasi agama! Mari kita menjadi bagian dari kelompok masyarakat yang menghentikan itu semua.[]

Jakarta, 10 Oktober 2016

Rumadi Ahmad
Ketua Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (Lakpesdam) PBNU
previous article
Newer Post
next article
Older Post



Post a Comment