Di Demo Ormas Islam, Elektabilitas Ahok Semakin Meningkat Seperti Ini |
Di Surabaya, massa menamakan diri Gerakan Umat Islam Bersatu (GUIB) Jawa Timur. Mereka menggelar tabligh akbar di depan markas Polda Jatim, Jalan A Yani, Surabaya, Jumat (21/10/2016).
Setelah menunaikan salat Jumat di Masjid Al Akbar, massa longmarch menuju ke Markas Polda Jatim. Ada yang membawa berbagai bendera ormas seperti dari Nahdlatul Ulama (NU), Hiyatullah, Perhimpunan Al Irsyad, Ikatan Dai Indonesia, Hizbut Tahrir Indonesia (HTI), FPI dan elemen lainnya.
Demo Ahok juga Digelar di Malang dan Surabaya, Diikuti Ribuan OrangFoto: Rois Jajeli/detikcom
"Kami tidak pernah meminta apa-apa, tapi untuk kasus ini kami dengan tegas menuntut, seret Ahok ke pengadilan, karena telah menghina dan menistakan agama Islam," kata Ismail Nahu.
Massa yang dikomandoi Mochamad Yunus, Sekjen GUIB, beraksi tertib. Mereka memenuhi ruas jalan frontage sisi barat A Yani. Penjagaan dilakukan personel Polda Jatim dan Polsek Gayungan.
Sementara di Malang, pendemo yang tergabung dalam Gerakan Aswaja Malang Raya mengawali aksi dari Masjid Jami Kota Malang usai melaksanakan salat Jumat. Kemudian massa menuju Balai Kota. Di sana, mereka berorasi bergantian.
Perwakilan pendemo, Hisa Al-Ayyubi mengatakan, perbuatan Ahok jelas melanggar hukum, di samping menistakan agama karena mengutip Surat Al Maidah ayat 51. "Kami ingin ada penegakan hukum soal masalah ini," ujarnya. Usai berorasi serta menyampaikan sikapnya, massa membubarkan diri.
Baca: Hasil Survey Terakhir Pilkada DKI, Mengejutkan Ahok Mengakui Kalah Telak Soal ini...
Dugaan penistaan agama dalam video pidato Gubernur DKI Basuki Tjajaha Purnama atau Ahok yang salah satunya berisi pernyataan mengenai Al Maidah 51 saat ini masih diusut Mabes Polri. Menurut Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Boy Rafli Amar, sudah ada 5 saksi yang diperiksa, termasuk isi rekaman video pidato Ahok di Kepulauan Seribu pada Maret 2016 lalu tersebut. Di sisi lain, Ahok sudah menyatakan permintaan maaf.
Sementara itu, saat sebagian umat Islam semakin emosional tidak mau memafkan Ahok, elektabilitas Ahok-Djarot masih di urutan pertama mengungguli dua pasangan lainnya.
Hasil survei terakhir dari SMRC menunjukkan elektabilitas pasangan bakal calon gubernur dan wakil gubernur (cagub-cawagub) Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok-Djarot Saiful Hidayat mencapai 45,4 persen.
Sedangkan pasangan Agus-Sylviana dan Anies-Sandiaga bersaing ketat di angka 20 persen. Elektabilitas pasangan Agus-Sylviana sebesar 22,4 persen, sedangkan pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno mencapai 20,7 persen.
Survei ini dilakukan pada 1-9 Oktober 2016 dengan melibatkan 648 responden. Sebanyak 11,6 persen responden menjawab tidak tahu atau rahasia terkait siapa yang dipilihnya dalam pilkada.
Menurut Direktur Program SMRJ Sirojudin Abbas, pasangan Ahok-Djarot masih mengungguli pesaingnya karena warga DKI Jakarta merasa puas dengan kinerja Ahok-Djarot.
“Sebanyak 75 persen warga DKI puas dengan kinerja Ahok-Djarot. Ada peningkatan 5 persen dibanding survei Agustus 2016. Sementara yang kurang atau tidak puas hanya mencapai 22 persen,” kata Sirojudin, Kamis (20/10/2016).
Di Demo Ormas Islam, Elektabilitas Ahok Semakin Meningkat Seperti Ini |
Sumber: Detik/PojokSatu
Editor: Mas Mus
previous article
Newer Post
No comments
Post a Comment