Follow Me

Monday, November 21, 2016

Tokoh Lintas Agama: Demo Harus Damai, Kalau Ada Makar Wajar Kalau Dilarang

Tokoh Lintas Agama: Demo Harusnya Damai, Kalau Ada Makar Dilarang Wajar. Photo: Detik.com
Tokoh Lintas Agama: Demo Harusnya Damai, Kalau Ada Makar Dilarang Wajar. Photo: Detik.com
ENEWS.ID - Demonstrasi yang rencananya digelar pada 2 Desember 2016 diharapkan berlangsung damai dan tidak menimbulkan ketakutan masyarakat. Seluruh umat beragama diimbau mempercayakan sepenuhnya keamanan kepada penegak hukum.

"Demonstrasi harusnya damai, beradab, tidak membuat ketakutan, kecemasan. Umat beragama lebih baik menjaga keteduhan, ketenangan. Jangan khawatir serahkan kepada negara untuk memberikan rasa aman," kata tokoh lintas agama, Romo Benny Susetyo, Selasa (22/11/2016).

Menurut dia, sebaiknya permasalahan diserahkan kepada mekanisme hukum. "Kalau mekanisme musyawarah untuk mufakat tidak bisa ditegakkan ya menaknisme hukum. Tegakkan hukum tanpa intervensi dan seadil-adilnya," ujar Romo Benny.

Mengenai maklumat Kapolda Metro tentang demo dilarang makar, Romo Benny menilai hal itu wajar. "Kalau telah membahayakan negara, membahayakan keutuhan NKRI hak negara untuk menyatakan itu (makar). Jadi wajar saja (maklumat Kapolda Metro) sejauh negara melihat ada indikasi ancaman disintegrasi, persatuan dan perekonomian yang memburuk," ungkap Romo Benny.

Dalam kesempatan terpisah, tokoh lintas agama Jeirry Sumampow mengimbau masyarakat tetap beraktivitas seperti biasanya saat demonstrasi 2 Desember mendatang.

"Kalau sekadar penyaluran aspirasi, masyarakat nggak usah khawatir. Kalau hanya penyaluran aspirasi tidak perlu ada kekerasan, kecuali ditumpangi kepentingan lain. Kita percayakan saja kepada aparat kepolisian yang akan mengantisipasi segala kemungkinan yang tidak kita diinginkan," ujar Jeirry yang merupakan Humas Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) ini.

Menurut dia, demonstrasi 2 Desember mendatang kental nuasan politisnya. "Lebih kuat sisi politiknya ketimbang isu kemarin (demonstrasi 4 November). Tetapi, saya yakin tidak ada hal-hal yang kita tidak inginkan terjadi. Dampak demo itu tergantung dari reaksi dari masyarakat. Kalau dianggap biasa, tidak khawatir, takut, dan nggak perlu respons dengan sikap yang tidak perlu maka tidak terjadi hal-hal yang kita tidak inginkan. Jadi saya harap masyarakat tidak usah masuk ke dalam pembangunan opini 'settingan' sebuah demo untuk menggalang dukungan masyarakat yang besar," papar Jeirry.

Jeirry menambahkan maklumat Kapolda Metro tentang larangan makar sudah sesuai standar yang berlaku. "Makar tidak diizinkan, tidak diperboleh, Kapolda Metro mungkin menegaskan lagi agar tidak ada demonstrasi yang melecehkan simbol negara," ujar dia.

Sementara itu, Front Pembela Islam (FPI) sebagai salah satu peserta aksi menyatakan demo 2 Desember tidak mempunyai niat makar dalam aksinya. "Dari GNPF MUI itu tidak pernah mengagendakan tanggal 25. Tanggal 2 Desember GNPF MUI itu mengagendakan, tapi aksi super damai itu kegiatannya istighotsah, zikir, untuk kedamaian bangsa disambung dengan maulid," kata


Sumber: Detik.com
Editor: Kay Wijaya
previous article
Newer Post
next article
Older Post



Post a Comment